Sunday, 10 April 2016

Pendidikan Indonesia jadi fokus utama melawan tenaga kerja asing

Pendidikan Indonesia jadi fokus utama melawan tenaga kerja asing

Bangsa Indonesia harus bisa bangkit dari keterpurukan, khususnya di bidang perekonomian. Kalau tidak, maka Indonesia harus menanggung semua konsekuensinya.

Sebagai pasar terbesar di ASEAN, Indonesia harus siap memanfaatkan peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh ASEAN Economic Community tahun 2015. Itu adalah peluang sebagai pemimpin perdagangan dan investasi yang mengundang arus masuk pekerja asing, serta tantangan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pekerja, terbatasnya kesempatan kerja, dan tingginya tingkat pengangguran.

Tingkat pengangguran di Indonesia sepertinya tidak akan bisa terelakkan lagi. Ini layaknya sebuah penyakit yang susah sembuh. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pengangguran di Indonesia meningkat 320 ribu jiwa pada Agustus 2015. Hal itu disebabkan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat perlambatan ekonomi. Potensi meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia tampaknya akan sulit dihindarkan, kecuali Pemerintah bisa menerapkan langkah-langkah jangka pendek untuk mencegah hal ini.

Lantas bagaimana cara menekan angka pengangguran akibat banjirnya tenaga kerja asing di Indonesia?

Dengan kondisi yang seperti ini, sudah selayaknya bangsa Indonesia berkompetisi dengan tenaga kerja asing. Memperbaiki kualitas diri dan meningkatkan etos kerja. Sehingga tidak mudah terpengaruh perkembangan perekonomian global.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pendidikan. Setidaknya agar pengetahuan serta skill bangsa Indonesia beranjak naik. Akan tetapi perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia tidak bisa hanya tergantung kepada pemerintah, melainkan harus menjadi upaya semua warga negara Indonesia yang mampu dan peduli terhadap hal ini.

Kepedulian pada pendidikan dituntut lebih besar untuk menghindari meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Selama ini, banyak lembaga pendidikan yang tidak membekali siswanya dengan skill tambahan untuk bekal di kemudian hari. Banyak pihak menyayangkan sistem pendidikan yang hanya tentang teori dan sedikit praktik. Padahal, secara jelas praktik mampu mengalahkan begitu banyak teori yang ada. Untuk itu, pendidikan di Indonesia harus tetap jadi fokus utama untuk menekan pengangguran dan membuat Indonesia semakin maju di masa depan.

Selain itu, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan juga juga masih banyak di tengah-tengah masyarakat. Upaya pemerintah menggalakkan wajib belajar 12 tahun pun dirasa masih kurang. Sekali lagi, pemerintah bukan satu-satunya sarana untuk menggantungkan minat pendidikan. Semua harus berawal dari diri sendiri dan kepedulian dari masyarakat sekitar, khususnya dari keluarga.

Related Posts

Pendidikan Indonesia jadi fokus utama melawan tenaga kerja asing
4/ 5
Oleh